Meriah! Dies Natalis ke-7 Tadris IPS Tampilkan Tari Batik oleh Sanggar Seni Sosial
Kudus – Selasa, 20 Mei 2025, menjadi momen yang bersejarah bagi keluarga besar Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) IAIN Kudus. Bertempat di SBSN Lantai 2, acara Dies Natalis ke-7 Tadris IPS resmi dibuka dengan penuh kemeriahan. Acara yang berlangsung selama tiga hari, dari Selasa hingga Kamis ini diwarnai dengan berbagai kegiatan seru dan inspiratif, melibatkan seluruh mahasiswa dan dosen Tadris IPS.
Hari pertama dibuka dengan Opening Ceremony dan Lomba Duta Sosial 2025. Dengan mengangkat tema “Mengasah Potensi, Mengukir Prestasi, Mewujudkan Mahasiswa Tadris IPS yang Berdedikasi melalui Zona Minat Mahasiswa yang Penuh Aksi” benar-benar terasa sejak awal acara. Semangat mahasiswa dan dosen yang hadir membuktikan bahwa Prodi Tadris IPS semakin solid dan progresif.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia, Agung Umar Setyawan. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran acara. “Alhamdulillah, acara ini berjalan baik dan lancar. Saya sangat berterima kasih atas bantuan dan antusiasme panitia dari HMPS Tadris IPS yang sudah bekerja keras. Semoga acara ini bisa memberi kesan yang mendalam untuk kita semua,” ucap Agung singkat namun penuh makna.
Dilanjutkan oleh Ketua Umum HMPS Tadris IPS, Ahmad Raffi, yang mengajak seluruh peserta untuk merefleksikan perjalanan panjang Prodi ini. “Tujuh tahun perjalanan Prodi Tadris IPS adalah proses panjang yang patut kita syukuri. Dulu, prodi kita belum menyandang predikat UNGGUL. Namun tahun ini, bertepatan dengan ulang tahun ke-7, Alhamdulillah Prodi Tadris IPS telah resmi meraih akreditasi UNGGUL. Sebuah capaian luar biasa yang harus menjadi motivasi kita untuk terus maju dan berkontribusi nyata, baik di kampus maupun di masyarakat,” tutur Raffi penuh semangat.
Sambutan terakhir datang dari Kaprodi Tadris IPS, Bapak Ahmad Fatah, S.Pd.I., M.Si. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan makna angka tujuh (pitu) dalam budaya Jawa. “Angka tujuh memiliki makna mendalam, sering dikaitkan dengan keberuntungan dan kesempurnaan. Harapannya, di usia ke-7 ini, Prodi Tadris IPS semakin jaya, semakin berkembang, dan terus memberi manfaat ke depannya,” ungkap beliau.
Usai sambutan, suasana makin semarak dengan penampilan Tari Batik khas Yogyakarta oleh mahasiswa Tadris IPS: Amel, Tyas, Rahmawati, Irma, dan Nailah. Tarian yang mengandung filosofi kerja keras dan kecintaan terhadap hasil bumi ini sukses memukau para tamu undangan. Para dosen dan hadirin tak segan memberi tepuk tangan meriah atas penampilan memukau tersebut.
Puncak acara pembukaan ditandai dengan pemukulan gong secara simbolis oleh Kaprodi Tadris IPS yang didampingi beberapa dosen. Setelah itu, sesi foto bersama dan pengambilan video jargon “Tadris IPS!” yang diikuti oleh seluruh hadirin dengan pekikan semangat: “Totalitas Tanpa Batas!” sambil mengepalkan tangan ke udara, menambah kesan solidaritas dan semangat kebersamaan.
Acara hari pertama ditutup dengan doa bersama. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan baik, tertib, dan penuh semangat kekeluargaan. Dies Natalis kali ini bukan sekadar perayaan, tapi juga menjadi momentum refleksi, semangat baru, dan harapan untuk masa depan Prodi Tadris IPS yang lebih bersinar.
Penulis: Septy