Jalin Kerja Sama dengan 3 Desa, Prodi Tadris IPS Tetapkan jadi Laboratorium Outdoor
Kudus-Tadris IPS menjalin kerja sama dengan tiga desa untuk dimanfaatkan sebagai laboratorium outdoor. Tiga desa tersebut yaitu: Desa Wonosoco dan Desa Rahtawu Kabupaten Kudus, serta Desa Sukodono Kabupaten Jepara. Kerja sama ini merupakan bentuk pengembangan pengembangan Tridharma perguruan tinggi, berupa pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada Masyarakat.
Pelaksanaan kerjasama dilakukan dengan penandatangan MoA antara Fakultas Tarbiyah yang diwakilkan oleh ketua program studi Tadris IPS dengan kepala desa dari masing-masing desa. Penandatangan kerja sama ini dilaksanakan di tempat dan waktu yang berbeda dengan dihadiri ketua program studi dan mahasiswa Tadris IPS serta kepala desa dan perangkat desa.
Pertama, penandatangan kerja sama dengan Desa Wonosoco dilaksanakan pada Hari Kamis, 7 Maret 2024 di aula balai desa yang dihadiri oleh kepala desa, perangkat desa, serta menghadirkan narasumber Dalang Wayang Klithik (Sutikno). Kepala Desa Wonosoco (Setyo Budi) menyambut senang dan menerima dengan baik ajakan kerja sama ini dan berharap kerja sama ini bisa memopulerkan potensi desa dan identitas desa dalam kalangan akademik. Sutikno, Dalang Wayang Klithik juga memberikan informasi bahwa ciri khas budaya Desa Wonosoco ada di Wayang Klithik ini, yang mana memiliki filosofi agar manusia cinta alam dan mampu melestarikan lingkungan.
Kedua, penandatangan kerja sama dengan Desa Sukodono dilaksanakan pada Hari Kamis, 18 April 2024 di aula balai desa yang dihadiri oleh kepala desa dan perangkat desa. Sagiman selaku kepala desa menyambut dengan baik pemanfaatan laboratorium outdoor IPS ini serta memberikan pengalaman terkait kearifan lokal Desa Sukodono ada pada tradisi Aboge (Alif Rebo Wage) dan Bodho Apem yang masih kental melekat pada masyarakat.
Ketiga, penandatangan kerja sama dengan Desa Rahtawu dilaksanakan pada Hari Selasa, 23 April 2024 di aula balai desa yang dihadiri oleh kepala desa dan perangkat desa. Kepala Desa Rahtawu, Rasmadi Didik Aryadi menyampaikan secara terbuka adanya kerja sama ini dan memberikan informasi terkait adanya toleransi antar umat beragama, dari Islam, Kristen, Katolik, dan Budha pada lapisan masyarakat. Selain itu, potensi desa yang memiliki kondisi geografis yang unik dan hasil alam yang berkualitas (kopi rahtawu) sehingga memiliki potensi dijadikan sebagai desa wisata.
Ketua program studi Tadris IPS (Ahmad Fatah) menyampaikan bahwa kerja sama ini sebagai jembatan antara IAIN Kudus dengan masyarakat untuk pengembangan keilmuan dan merupakan prasarana dalam pengembangan kompetensi dosen dan mahasiswa serta ladang pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi.
Kerja sama ini juga mendapatkan sambutan baik dari Dekan Fakultas Tarbiyah. Beliau berharap kerja sama dan penetapan ketiga desa tersebut bisa memberikan manfaat bagi civitas akademika IAIN Kudus, khsusunya Tadris IPS serta masyarakat desa mitra.