Mahasiswa Tadris IPS Raih Prestasi dan Penghargaan Video Berjudul "Museum Kartini" dalam 3-Minute International Video Challenge for Nusantara Malay Archipelago 2022

Blog Single

Mahasiswa program studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) IAIN Kudus, Risqi Gilang Maulana dan team berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ajang 3-Minute International Video Challenge for Nusantara Malay Archipelago 2022. Video berjudul Museum Kartini yang mereka buat berhasil menonjolkan nilai sejarah dan budaya bangsa, dan mendapat pengakuan dari juri sebagai video berprestasi dalam kategori Museum Nusantara.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh i-WIN Library ini berlangsung dari tanggal 17 Februari hingga 27 Maret 2022, dengan tujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat internasional terhadap kekayaan budaya Nusantara. Para peserta ditantang untuk membuat video berdurasi tiga menit yang menggambarkan berbagai aspek budaya, sejarah, atau tempat bersejarah di kawasan Nusantara.

Mengenal “Museum Kartini” Video yang diproduksi oleh mahasiswa Tadris IPS ini mengangkat tema Museum Kartini, sebuah museum yang terletak di Jepara, Jawa Tengah, yang didedikasikan untuk mengenang perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia. Dalam video tersebut, para mahasiswa menampilkan perjalanan sejarah dan pemikiran Kartini melalui rekaman visual yang menggambarkan koleksi artefak di museum.

“Kami ingin mengenalkan R.A. Kartini kepada audiens internasional sebagai sosok yang bukan hanya dikenal sebagai pelopor emansipasi perempuan, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia,” ujar salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan video, Risqi Gilang Maulana. “Melalui video ini, kami berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai sejarah bangsa,” tambahnya.

Penghargaan yang diterima oleh mahasiswa Tadris IPS ini membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional dalam hal kreativitas dan kepekaan terhadap budaya. Penghargaan ini juga menjadi bukti keberhasilan dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan sejarah dan kebudayaan Indonesia kepada dunia.

Dengan prestasi ini, mahasiswa Tadris IPS diharapkan dapat terus berkarya, tidak hanya untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman tentang sejarah Indonesia, tetapi juga untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya bangsa di tingkat global.

Penulis: Naily

Share this Post1: