Pengabdian kepada Masyarakat Internasional My Counselor Indonesia: Solusi Alternatif Kesehatan Mental bagi Pekerja Migran Indonesia
Prof. Dr. M. Nur Ghufron, S.Ag, M.Si, dan Khilman Rofi' Azmi, M.Pd, dua tokoh penting dalam bidang pendidikan dan kesehatan mental, baru-baru ini melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat bertajuk "My Counselor Indonesia: The Alternative of Mental Health Solution for Indonesian Migrant Worker" di Malaysia. Kegiatan ini bertujuan memberikan solusi praktis bagi pekerja migran Indonesia yang sering kali menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesehatan mental mereka di luar negeri.
Acara yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, ini menarik perhatian banyak pekerja migran Indonesia yang berada di negara tersebut, yang kerap kali mengalami stres dan masalah kesehatan mental akibat terpisah dari keluarga, budaya yang berbeda, dan tantangan kehidupan sehari-hari. Prof. Ghufron dan Khilman, yang memiliki latar belakang akademis dan profesional di bidang konseling dan pendidikan, berinisiatif untuk memperkenalkan pendekatan baru dalam menangani isu ini melalui platform My Counselor Indonesia.
Dalam penyampaiannya, Prof. Ghufron menekankan pentingnya pendekatan berbasis budaya dalam mendukung kesehatan mental pekerja migran. “Masalah kesehatan mental tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan individu, tetapi juga berdampak pada produktivitas mereka. Kami hadir untuk memberikan alternatif yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh pekerja migran Indonesia di luar negeri,” ujar Prof. Ghufron.
Program ini menawarkan berbagai layanan konseling yang dapat diakses melalui aplikasi berbasis digital, memungkinkan pekerja migran untuk mendapatkan bantuan secara jarak jauh tanpa harus menghadap ke konselor secara langsung. Platform ini mengintegrasikan nilai-nilai budaya Indonesia, yang diharapkan dapat membuat pekerja migran merasa lebih nyaman dan terhubung dengan identitas budaya mereka meskipun berada jauh dari tanah air.
Khilman Rofi' Azmi, sebagai salah satu penggagas utama, menjelaskan bahwa platform ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur pendukung yang memudahkan pekerja migran dalam mengatasi kecemasan, depresi, dan masalah pribadi lainnya yang sering mereka hadapi. “Kami ingin memberikan solusi yang relevan dengan kebutuhan mereka, bukan hanya secara profesional tetapi juga memperhatikan konteks sosial dan budaya mereka,” tambah Khilman.
Program My Counselor Indonesia ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk para pekerja migran Indonesia yang merasakan manfaat langsung dari layanan konseling yang ditawarkan. Melalui acara ini, diharapkan dapat mengurangi stigma terkait kesehatan mental dan membuka ruang yang lebih luas bagi pekerja migran untuk mendapatkan dukungan psikologis tanpa rasa takut atau malu.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wujud komitmen dari Prof. Ghufron dan Khilman dalam meningkatkan kesejahteraan sosial bagi warga negara Indonesia, terutama di luar negeri. Kedepannya, mereka berencana untuk mengembangkan lebih banyak layanan serupa di berbagai negara tempat pekerja migran Indonesia berada.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan para pekerja migran Indonesia dapat merasakan manfaat langsung dalam menjaga kesehatan mental mereka, meningkatkan kualitas hidup, dan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan di luar negeri dengan lebih baik.